Ayo ngaku, pas ngeliat tanggal 1 Januari, kita semua semangat bikin resolusi,
kan? Tapi tau nggak, sebagai Muslim, kita punya "New Year's Eve" versi
kita sendiri yang penuh makna? Yap, Tahun Baru Hijriah! Ini
bukan cuma ganti angka tahun doang, tapi punya sejarah keren dan pelajaran
hidup yang dalem banget. Yuk, kita telusuri asal-usulnya biar makin
meaningful pas nyambut Muharram 1447 H nanti!
Bukan Sekedar Ganti Kalender: Asal Mula Sistem Penanggalan Hijriah
Jadi gini, dulu di zaman Nabi Muhammad ï·º dan para sahabat, belum ada kalender
Islam resmi. Mereka biasa pakai penanggalan berdasarkan peristiwa penting,
kayak "Tahun Gajah" (pas Abrahah nyerang Mekah). Tapi, makin kesini, makin
ribet urusan administrasi umat Islam yang udah mulai meluas. Bayangin
surat-surat penting atau perjanjian pake patokan "3 tahun setelah Perang Badr"
– bisa bingung tuh!
Nah, titik baliknya pas zaman Khalifah Umar bin Khattab (sekitar tahun 638
Masehi). Ada surat penting dari Abu Musa Al-Asy'ari (gubernur di Bashrah)
yang protes: "Pak Khalifah, surat-surat Bapak sering nggak jelas tanggalnya.
Yang baru dateng, malah perintahnya udah kadaluarsa!" Imagine the struggle!
Khalifah Umar pun ngumpulin para sahabat top buat meeting darurat: "Gais,
kita butuh sistem kalender sendiri nih, biar rapi!" Ada yang usul pake tahun
kelahiran Nabi, ada yang usul tahun diangkat jadi Nabi, tapi Ali bin Abi
Thalib ngajuin ide cemerlang: "Bagaimana kalau kita jadikan peristiwa
Hijrah Nabi sebagai awal tahun?"
Mic drop! Kenapa? Karena Hijrah itu bukan sekadar pindah kota. Itu
adalah:
- Pemisahan Nyata: Titik balik perjuangan Islam dari fase dakwah terbatas di Mekah menuju pembangunan masyarakat Islam seutuhnya di Madinah.
- Momen Solidaritas Luar Biasa: Pertolongan Allah yang nyata dan persaudaraan erat antara Muhajirin (orang Mekah yang hijrah) dan Anshar (penduduk Madinah yang menyambut).
- Dasar Berdirinya Negara Islam: Lahirnya Piagam Madinah, pondasi kehidupan bermasyarakat yang adil dan majemuk.
Semua setuju! Akhirnya ditetapkan deh, 1 Muharram tahun terjadinya Hijrah
Nabi dijadikan Tahun 1 Hijriah. Dan kalender ini resmi disebut
Kalender Hijriah, karena berdasarkan perjalanan monumental itu. Jadi, beda
banget ya filosofinya sama kalender Masehi yang umumnya berdasarkan
perhitungan matahari (solar). Kalender Hijriah ini murni lunar (berdasarkan
peredaran bulan). Makanya panjang bulannya cuma 29 atau 30 hari, dan
setahunnya sekitar 354/355 hari – lebih pendek sekitar 10-12 hari dari
kalender Masehi. Vibe check: Lebih dinamis, ya?
Muharram: Bulan Suci yang Bukan Cuma Buat "Happy New Year"
Nah, Tahun Baru Hijriah jatuh di tanggal 1 Muharram. Tapi Muharram itu
sendiri bukan cuma sekadar bulan pertama, lho! Dia termasuk dalam
Al-Asyhurul Hurum (Bulan-Bulan Suci) yang Allah muliakan.
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya terdapat empat bulan haram..." (QS. At-Taubah: 36)
Boom! Empat bulan suci itu adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan
Rajab. Jadi, Muharram punya special place di hati Allah. Kenapa? Karena di
bulan-bulan ini, larangan untuk berbuat zalim dan berperang (kecuali membela
diri) lebih ditekankan. Ini waktu buat introspeksi, memperbanyak ibadah, dan
menjaga diri.
Ada juga hadits Nabi ï·º yang bikin Muharram makin spesial:
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram." (HR. Muslim)
Whoa! Jadi selain nyambut Tahun Baru, kita juga dianjurkan buat puasa
sunnah, terutama tanggal 9 dan 10 Muharram (Puasa Tasu'a dan Asyura).
Puasa Asyura sendiri konon bisa menghapus dosa setahun yang lalu! Best deal
ever, kan?
Ngapain Aja Sih Pas Tahun Baru Hijriah? (Hint: Beda Banget Sama 31 Desember!)
Jujur aja, Tahun Baru Hijriah nggak dirayain dengan pesta kembang api,
countdown, atau party sampe pagi kayak 31 Desember. Eits, bukan berarti
nggak seru, ya! Perayaannya lebih ke arah spiritual dan refleksi diri.
Biasanya:
- Muhasabah Diri: Ini moment paling penting! Evaluasi diri setahun kemarin: Ibadah udah oke belum? Akhlak ke orang tua, temen, tetangga gimana? Sudah lebih bermanfaat buat orang lain belum? Ceklis resolusi Hijriah kemarin, ada yang kecepetan nggak?
- Memperbanyak Ibadah: Sholat sunnah, tilawah Qur'an, dzikir, sedekah, dan terutama... puasa sunnah di tanggal 9 & 10 Muharram! Ini ibadah pamungkasnya.
- Silaturahmi: Ngumpul keluarga, minta maaf, saling mengingatkan dalam kebaikan. Biar makin barokah tahun barunya!
- Pengajian & Kultum: Banyak masjid atau komunitas ngadain pengajian khusus yang membahas sejarah Hijrah dan keutamaan bulan Muharram. Cocok banget buat nambah ilmu.
- Bikin Resolusi (Hijriah Style): Bukan cuma "harus kurus" atau "harus kaya", tapi resolusi yang lebih bermakna. Kayak: "Aku mau hafal juz 30 tahun ini," atau "Aku pengen lebih sabar sama adik," atau "Pengen sedekah rutin tiap Jumat." Goals yang bikin hati adem.
Refleksi Hijrah: Bukan Cuma Cerita Masa Lalu, Tapi Inspirasi Buat Sekarang
Cerita Hijrah Nabi dan para sahabat itu bukan cuma history lesson doang. Itu
adalah blueprint buat perubahan diri kita sendiri di zaman now! Pikirkan:
- Hijrah Fisik Nabi: Dari Mekah (zona nyaman tapi penuh tekanan) ke Madinah (tantangan baru tapi penuh harapan). Buat kita, "hijrah" bisa berarti keluar dari kebiasaan buruk (kayak terlalu banyak scroll medsos, malas ibadah, atau gampang marah) menuju kebiasaan yang lebih baik.
- Semangat Sahabat: Mereka rela ninggalin harta, keluarga, demi mempertahankan iman. Seberapa besar pengorbanan kita buat "mempertahankan iman" di tengah godaan zaman? Food for thought, kan?
- Membangun Masyarakat Baru: Di Madinah, Nabi membangun masyarakat yang adil, saling tolong-menolong, berbeda suku dan agama tapi hidup damai. Kita bisa kontribusi apa buat lingkungan kita? Jadi agen perdamaian, rajin sedekah, atau aktif di kegiatan positif?
Muharram 1447 H: Ayo Hijrahin Diri!
Jadi, gengs, Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1447 H ini bukan cuma angka baru di
bio Instagram. Ini kesempatan emas buat reset, recharge, dan rebound dengan semangat baru! Ambil hikmah dari sejarah Hijrah, manfaatkan kemuliaan
bulan Muharram.
Action Plan Yuk!
- Niatin puasa Tasu'a & Asyura (9 & 10 Muharram) – jangan lupa sahur!
- Luangkan waktu buat muhasabah: Apa yang udah oke tahun kemarin? Apa yang perlu di upgrade?
- Bikin resolusi Hijriah yang realistis dan bermakna (terkait ibadah, akhlak, ilmu, hubungan).
- Cari pengajian atau konten positif tentang Muharram buat nambah ilmu.
- Sapa saudara, temen, tetangga, saling mendoakan di tahun baru.
Selamat Tahun Baru Hijriah 1447 H! Semoga di tahun ini, kita semua bisa
menjadi versi diri yang lebih baik, lebih dekat sama Allah, dan lebih
bermanfaat buat sesama. Semoga semangat Hijrah Nabi selalu menyala di hati
kita! Aamiin.
Gimana resolusi Hijriah kamu buat 1447 H? Share di kolom komentar, yuk! Atau, punya cerita seru tentang bagaimana kamu biasanya menyambut Muharram?
Jangan lupa share artikel ini biar makin banyak teman kita yang tahu makna
keren di balik Tahun Baru Hijriah! ✨
Posting Komentar