Sebuah Cerita Titik Balik

Sahabat setiap kita mungkin punya momen titik balik, yang menjadi wasilah atas hidayah Allah Subhanahu wata’ala pada kita. Momen itu yang menjadikan kita lebih dekat, lebih bertaqwa. Kadang momen titik balik itu berupa musibah dan bencana, kehilangan, pengkhianatan orang yang kita cintai. Momen yang menjadikan berada pada titik 0, tak ada yang bisa kita perbuat kecuali terucap
Yaaa…rabbb ..ya Rabb..

Sebuah Cerita Titik Balik

Bagi seorang wanita, melahirkan adalah sunatullah. Meski pun berat , bahkan menjadi ladang jihad para wanita, karena disana terjadi pertaruhan nyawa.

Sebuah kisah haru, dialami seorang wanita yang menjalani operasi Caesar. Terjadi pendarahan hebat, yang menyebabkan dirinya koma bahkan di vonis telah meninggal oleh dokter. Dalam keadaan tak berdaya, lemah. Tak ada yangg bisa dilakukan kecuali mohon pertolongan Allah, mengingat dosa dosa dan bertaubat, sekiranya Allah Subhana hu wata’ala memberi hidup, ia akan hijrah. Sepenuhnya, sekuat tenaga berada di jalan Allah. Dia Mohon kesembuhan atau setidaknya Husnul khatimah.

MasyaAlllah… Allahu Akbar…

Allah mengabulkan doanya. Dia sembuh. Maka sejak hari itu, ia tunaikan janji untuk hidup di jalan Allah. Meninggalkan semua yg melenakan dari mengingat Allah.

Kisah yang mengharukan sekaligus menginspirasi bukan, akan tetapi bukanlah kisah saya selaku penulis

Kisah Titik Balik Saya

Berbicara tentang titik balik, sebenarnya saya sendiri mempunyai sebuah kisah titik balik di hidupku, singkat cerita 13 tahun lalu keluarga saya di timpa cobaan yang begitu berat (tidak perlu saya jelaskan apa permasalahannya, pokoknya berat), apa yang saya rasakan? Begitu beraaat, karena saat itu menjelang hari pernikahan saya, bahkan saya hampir putus asa, hampir – hampir saya terjerumus dalam kemaksiatan yang lebih dalam, hampir -hampir saya menyalahkan takdir, hujan air mata darah, sampai saya yang kurus ini habis tinggal kulit di hari pernikahan.

Akan tetapi ternyata ALLAH Subhanahu wata’ala mempunyai rencana lain, saat di puncak permasalahan justru saya dan keluarga dipertemukan dengan guru yang membimbing saya dan seluruh keluarga saya (walau tidak semua) berubah 180°, saya sangat bersyukur, ternyata permasalahan berat di awal hanyalah wasilah untuk petunjuk kepada kebenaran yang luar biasa. Seperti tulisan lalu hikmah di balik musibah.

Besarnya Pahala Tergantung Besarnya Ujian

“Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah menyukai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridlo, maka baginya keridloan, dan barangsiapa yang murka, maka baginya kemurkaan.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu majah dihasankan Syekh Al-banani dalam Shahih Sunan Tirmidzi II/286)

“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Muslim No 2573)

Saya Lebih Memilah Milih Teman

Alhamdulillah ternyata menjadi jalan saya menemukan sahabat sahabat yang terbaik, sahabat dalam ketaatan.

friends

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Renungkanlah firman Allah berikut :

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاً

“ Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tangannya seraya berkata : “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia(Al Furqan:27-29)

Dibalik Kesulitan Ada Kemudahan

di balik kesulitan ada kemudahan

Dalam surat Alam Nasyroh, Allah Ta’ala berfirman,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)

Ayat ini pun diulang setelah itu,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)

Allah Ta’ala berfirman,

سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.(QS. Ath Tholaq: 7)

Ibnul Jauziy, Asy Syaukani dan ahli tafsir lainnya mengatakan, “Setelah kesempitan dan kesulitan, akan ada kemudahan dan kelapangan.” Ibnu Katsir mengatakan, ”Janji Allah itu pasti dan tidak mungkin Dia mengingkarinya.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً

Bersama kesulitan, ada kemudahan.

Oleh karena itu, masihkah ada keraguan dengan janji Allah dan Rasul-Nya ini?

Rahasia Mengapa di Balik Kesulitan, Ada Kemudahan yang Begitu Dekat

Ibnu Rajab telah mengisyaratkan hal ini. Beliau berkata, “Jika kesempitan itu semakin terasa sulit dan semakin berat, maka seorang hamba akan menjadi putus asa dan demikianlah keadaan makhluk yang tidak bisa keluar dari kesulitan. Akhirnya, ia pun menggantungkan hatinya pada Allah semata. Inilah hakekat tawakkal pada-Nya. Tawakkal inilah yang menjadi sebab terbesar keluar dari kesempitan yang ada. Karena Allah sendiri telah berjanji akan mencukupi orang yang bertawakkal pada-Nya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (QS. Ath Tholaq: 3).

Inilah rahasia yang sebagian kita mungkin belum mengetahuinya. Jadi intinya, tawakkal lah yang menjadi sebab terbesar seseorang keluar dari kesulitan dan kesempitan.


Sahabat…adakah momen titik balik yang mengubah hidup anda? Suatu peristiwa kadang di pandang buruk, tetapi justru itulah momen titik balik kembali pada Allah Subhanahu wata’ala. Silahkan bagikan dengan saya.


Terima kasih telah berkunjung dan membaca cerita saya.

 

 

Posting Komentar

"Berkomentarlah dengan bijak dan sopan, mari kita budayakan bertutur kata yang baik dan saling menghormati. Mohon maaf bila komentar Anda yang tidak memenuhi kriteria tersebut akan saya hapus. Bila Anda ingin memberikan saran, kritik, masukan yang membangun, dan memberikan tambahan materi bila ada kekurangan pada artikel yang sedang dibahas dengan senang hati saya persilakan, terima kasih."